Assalamu'alaykum wbt,

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, IA perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita

Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi Ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Sumber: Click Here

Read More
Posted by NIZA.Ati on Tuesday, May 10, 2011
2 comments
categories: | edit post

Assalamu'alaykum wbt,

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh."
Wanita tua :
"Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58)
("Salam sebagai ucapan dari Tuhan maha kasih")
Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?"
Wanita tua :
"Wa man yudhlilillahu nothing lah hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 )
("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?"
Wanita tua :
"Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1)
("Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa")
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?"
Wanita tua :
"Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10)
("Selama tiga malam dalam keadaan sihat")
Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?"
Wanita tua :
"Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79)
("Dialah pemberi saya makan dan minum")

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?"
Wanita tua :
"nothing in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6)
("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih")

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mahu menikmatinya?"
Wanita tua :
"Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187)
("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam")

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?"
Wanita tua :
"Wa man tathawwa'a khairon nothing innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158)
("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik")

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?"
Wanita tua :
"Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184)
("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui")

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?"
Wanita tua :
"Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18)
("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid")

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?"
Wanita tua :
"Wa lah taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36)
("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan")

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."
Wanita tua :
"lah tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92)
("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu")

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan."
Wanita tua :
"Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah." (QS Al-Baqoroh : 197)
("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya")
Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua :

"Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim." (QS. An-Nur : 30)
("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka")
Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap :
Wanita tua :
"Wa maa ashobakum min mushibatin nothing bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30)
("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri")

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."
Wanita tua :
"nothing fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79)
("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman")
Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik.

Abdullah : "Silahkan naik sekarang."
Wanita tua :
"Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun." (QS. Az-Zukhruf : 13-14)
("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami")
Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita itu berkata :
Wanita tua :
"Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19)
("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu")
Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair,
Wanita tua itu berucap :
Wanita tua :
"Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20)
("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."
Wanita tua :
"Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269)
("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?"
Wanita tua :
"lah tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101)
("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu")
Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"
Wanita tua :
"Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46)
("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia")
Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?"
Wanita tua :
"Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16)
("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?"
Wanita tua :
"Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125)
("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi")
"Wakallamahu musa takliima" (QS. An-Nisa' : 146)
("Dan Allah berkata-kata kepada Musa")
"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12)
("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh")
Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.
Wanita tua :
"Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19)
("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu")
Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita tua :
"Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24)
("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. saya belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya."
Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :

"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, karena kuatir salah bicara."
Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap :
"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21)
("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")


Sumber: Hanan.com

Read More
Posted by NIZA.Ati on Monday, May 9, 2011
0 comments
categories: | edit post

1. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah s.a.w. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis tersebut. lalu Baginda bertanya, “Adakah kamu menyembahyangkan mayat?” Jawab mereka,”Tidak” Sabda Baginda “Seeloknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami nescaya pahalanya sama dengan ibadat kaum orang lelaki.

2. Wanita yang memerah susu binatang dengan ‘Bismillah’ akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

3. Wanita yang menguli tepung gandum dengan ‘Bismillah’, Allah akan berkatkan rezekinya.

4. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

5. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membinakan 7 parit di antara dirinya dengan api neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi.”

6. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”

7. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat.”

8. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatit baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian.”

9. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya.”

10. Sabda Nabi s.a.w. : “Ya Fatimah setiap wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong misai dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum kepadanya dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shiratul Mustaqim.”

11. Jika suami mengajarkan atau menerangkan kepada isterinya satu masalah agama atau dunia dia akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

12. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga dan menunggu kedatangan suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

13. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.

14. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).

15. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggembirakan kamu, jika engkau memerintahnya ia mentaati perintah tersebut dan jika engkau bermusafir dia menjaga harta engkau dan dirinya. Maksud hadis: Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.

Read More
Posted by NIZA.Ati on Sunday, April 24, 2011
0 comments
categories: | edit post

RASULULLAH saw bersabda, yang bermaksud: “Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan paling indah ialah wanita solehah.” (Hadis riwayat Muslim).

Hadis ini menunjukkan betapa Islam memandang tinggi kedudukan wanita dalam kehidupan global.

Berdasarkan al-Quran, wanita digambarkan dengan tiga fungsi penting.

Pertama, wanita dianggap sebagai fitnah dan musuh andainya tidak dididik dan diasuh serta dibentuk menurut acuan Islam.

Kedua, wanita juga ujian bagi seseorang lelaki dalam menerajui bahtera kehidupan ke arah kebahagiaan.

Ketiga, wanita adalah anugerah Ilahi yang istimewa kepada lelaki yang mencari kemesraan dan kebahagiaan hidup.

Islam sebenarnya melahirkan ratusan personaliti wanita terbilang yang menjadi teladan kepada warga Muslimah dewasa ini.


Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia.

“Mereka ialah Asiah binti Muzahim, isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, isteri Rasulullah saw dan Fatimah binti Muhammad,”
(Riwayat Bukhari)


Asiah adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun hidup sebumbung bersama suaminya, Firaun yang tidak beriman kepada Allah.

Maryam pula simbol wanita dalam ibadatnya dan ketinggian darjat ketakwaannya kepada Allah serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah.

Khadijah pula simbol isteri setia tanpa mengenal penat lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran Islam, berkorban jiwa dan harta bendanya serta rela menanggung pelbagai risiko dan cabaran dalam menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan pada bahu Rasulullah.

Fatimah pula adalah simbol pelbagai dimensi wanita yang solehah; anak yang soleh dan taat kepada ayahnya; isteri yang setia kepada suaminya serta ibu yang bijaksana membesarkan putera puterinya. Malah, dialah panduan segala wanita dan juga seorang wanita mithali yang wajar dijadikan ikutan Muslimah.

Dalam memilih pasangan hidup, Islam menganjurkan setiap Muslim yang bakal melangkah alam perkahwinan agar berhati-hati.

Kriteria kesolehan isteri penting dalam kehidupan berkeluarga kerana sifat itu, selain dituntut Islam, juga bakal menjamin kerukunan dan kebahagiaan rumah tangga.

Dalam hal ini, Rasulullah bersabda maksudnya: “Janganlah kamu nikahi wanita kerana kecantikannya, kelak kecantikannya itu akan membinsakannya; janganlah kamu nikahi wanita kerana hartanya, boleh jadi hartanya akan menyebabkan kederhakaanmu; sebaliknya nikahilah wanita yang beragama."
“Sesungguhnya wanita yang tidak berhidung dan tuli tetapi beragama, itu adalah lebih baik bagimu.” (Riwayat Abdullah ibn Humaid).


Jelas di sini, aspek keagamaan dalam diri seseorang calon isteri adalah penentu hala tuju sesebuah rumah tangga. Ini kerana dengan agama yang bertapak kukuh dalam jiwanya, dia pasti akan taat kepada suaminya dalam semua perkara yang tidak bertentangan dengan perintah Allah dan tidak mendatangkan mudarat kepadanya.

Isteri solehah juga akan bersifat amanah terhadap harta benda suaminya, di samping menjaga maruahnya. Ketika ketiadaan suaminya, seorang isteri solehah memelihara dirinya dan maruahnya seperti tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya, tidak boleh menerima tetamu yang tidak dikenali dan sebagainya.

Ketaatan dan sifat beramanah seorang isteri solehah ini banyak dijelaskan oleh firman Allah yang bermaksud: “… perempuan yang solehah mestilah taat dan memelihara kehormatan dirinya ketika ketiadaan suaminya dengan perlindungan Allah…” (Surah an-Nisaa’, ayat 34)

Isteri solehah juga adalah isteri yang sentiasa menyempurnakan keperluan suaminya, di samping memelihara keredaannya pada setiap masa. Ini kerana keredaan suami menjadi anak kunci utama yang melayakkannya menjadi penghuni syurga penuh kenikmatan.

Apa yang paling penting ialah isteri solehah adalah pendidik dan pengasuh terbaik kepada anaknya, selain penyejuk hati ibu bapa, biarpun ibu bapanya sudah meninggal dunia, melalui sedekah doa dan amalan kepada kedua-dua orang tuanya.

Dengan agamanya itu, seseorang ibu akan mewariskan segala ilmu agamanya kepada anaknya agar mereka kelak akan menjadi anak soleh dan taat, bukan saja kepada ibu bapa, bahkan taat kepada Allah.

Pengetahuan agama dan nilai solehah inilah menjadi ramuan terbaik yang boleh melenturkan peribadi anak, perhiasan akhlak terpuji, mengisi minda dan hati anak dengan keimanan dan ketakwaan serta membimbing kehidupan ke arah keredaan Ilahi.

Sesungguhnya, fungsi seorang wanita yang bertindak sekali gus sebagai isteri dan ibu solehah dalam sesebuah institusi keluarga, begitu besar.

Justeru, Allah menganugerahkan ganjaran syurga bagi wanita solehah yang beriman dan benar-benar melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang isteri dan ibu dalam kehidupan sehariannya.

Sabda Rasulullah yang bermaksud: “Sebaik-baik wanita itu ialah wanita yang melahirkan anak, yang penyayang; yang memelihara kehormatannya; yang mulia pada kaca mata ahli keluarganya; yang menghormati suaminya; menghiaskan dirinya hanya untuk suaminya tercinta; memelihara diri daripada pandangan orang lain; yang mendengar kata-kata suaminya dan mentaati segala perintahnya."

“Apabila bersama suaminya, dia memberikan apa saja yang diperlukan suaminya dan dia tidak pula menolak ajakannya; serta tidak merendah-rendahkan atau menghina kedudukan suaminya di hadapan orang lain.” (Riwayat Al Tausi).


WaAllahualam... Wassalam

Read More
Posted by NIZA.Ati on Wednesday, October 6, 2010
0 comments
categories: | edit post

Mungkin pada sepasang matanya yang hening yang selalu menjeling tajam atau yang kadang kala malu-malu memberikan kerlingan manja.

Boleh jadi pada bibirnya yang tak jemu-jemu menyerlahkan senyuman manis, atau yang sekali-sekala memberikan kucupan mesra di dahi umi juga, ayah, suami dan pipi munggil anak-anak.
Atau mungkin juga pada hilai tawanya yang gemersik dan suara manjanya yang boleh melembut sekaligus melembutkan perasaan.
Sejuta perkataan belum cukup untuk menceritakan kecantikan perempuan. Sejuta malah berjuta-juta kali ganda perkataan pun masih belum cukup untuk mendefinisikan tentang keindahan perempuan.

Kitalah perempuan itu. Panjatkan kesyukuran kehadrat Tuhan kerana menjadikan kita perempuan dan memberikan keindahan-keindahan itu.

Namun, betapa pun dijaga, dipelihara, dibelai dan ditatap dihadapan cermin saban waktu, tiba masanya segalanya akan pergi jua. Wajah akan suram, mata akan kelam. Satu sahaja yang tidak akan dimamah usia, sifat keperempuanan yang dipupuk dengan iman dan ibadah

Read More
Posted by NIZA.Ati on Wednesday, November 25, 2009
0 comments
categories: | edit post

Sumber: Hanan.com
Assalamu'alaykum w.b.t..
Semoga kita insaf dan menjadi ia satu pengajaran. InsyaAllah...
Hari berganti hari. Keadaanku semakin tenat. Tubuhku terkaku seperti mayat di atas katil di salah sebuah hospital yang ana sendiri tidak tahu mengapa ana ditempatkan di sini. Sebelum tu?, yang ana ingat ana sedang memandu kereta ayah, lalu bertembung dengan lori balak.Tapi selepas itu ana tidak ingat apa-apa. Pandanganku kabur. Tidak dapat kupastikan siapa orang-orang yang berada di sekelilingku. ana terasa dadaku teramat berat dan bahagian pinggangku
sudah tidak berasa apa-apa lagi. Derita sungguh. Nafasku sesak.

Tiba-tiba tanganku dipegang kuat. "Mengucap sayang.... mengucap... Asyhaduallailahaillallah........." Ucapan itu dibisikkan ke telingaku disertai dengan tangisan. Itu suara ibu. Manusia yang pernah mendodoikan daku semasa kecil, manusia yang pernah menyuapkan nasi ke dalam mulutku, manusia yang pernah memberi susunya serta yang pernah merotanku kerana degil.


"Bagaimana dengan keadaannya doktor?" ana amati suara itu. Pasti itu suara abang. Mungkin abang baru sampai. "Tenat", jawab doktor dengan ringkas. "Itu kata doktor bang, jangan berserah kepada takdir sahaja. Kita perlu usaha."


Sudah seminggu ana terlantar di wad ini, Kenapa baru sekarang abang menjengah? Datanglah ke sini, ana ingin berbicara denganmu. datanglah..... Tapi mataku.......semakin gelap. Adakah ana sudah buta? Tidak!!!! ana tidak mahu buta. ana masih ingin melihat dunia ini. "Sabarlah dik,
banyak-banyak ingatkan Allah." Abangkah yang bersuara itu? Apa yang ana tanggung ini tidak semudah yang kau lafazkan,abang. Tolonglah adikmu ini. Tolong bukakan mataku. "Tekanan darahnya amat rendah". sayup sayap kedengaran suara doktor.!


Kedengaran juga ibu menangis teresak-esak. Ibu,kau hanya mampu menangis saja dan bila tiba saatnya, kita akan berpisah. Tapi,ibu.....ana tidak mahu berpisah denganmu. Tolonglah ibu,selamatkanlah daku. "Yassin......" .bacaan yassin terngiang-ngiang di telingaku. ana tahu itu suara abang. Tetapi Kenapa ana diperdengarkan dengan suara itu???


Apakah ana sudah menghampiri maut??????? ana takut!!!!!!! Sedetik lagi sakaratul maut datang. Sedetik lagi izrail datang. Sedetik lagi malaikat maut datang. ana di ambang sakaratul maut...... ana semakin tegang dan semakin sendat nafas di dada.Ketika itu,ana tidak ingat apa-apa lagi. ana tidak kenal sesiapa di sekelilingku.Tapi yang pastinya sekarang, ana berdepan dengan sakaratul maut. "Tolong ibu,tolonglah ana, ana takut".


Tapi rintihan ku tidak dipedulikan. Apa mereka semua sudah pekak? ana dilambung resah, gelisah dan penuh kesah.! Keluhan dan rintihan "Panas, dahaga,haus, panas........".tapi tiada siapa pun yang peduli.

Nenekku datang, "Nenek...........". "Kau dahaga cu,kau lapar cu,mahu air??Ini gelas penuh air madu,kalau cucu mahu masuk syurga,minum air ini".


"Ibu......". Ibuku datang, Ibu menggoyangkan buah susunya." Ini ibumu. Air susu ini membesarkanmu, nak. Buangkan islam, matilah dalam agama yahudi."


"Ayah.......kau datang ayah......." "Matilah dalam agama yahudi anakku. Matilah dalam agama nasrani. Itulah agama yang membantu kau masuk ke syurga". "Mengucap sayang,mengucap. Asyhaduallailahaillallah......". Ucapan itu diajukan sekali lagi ke telingaku. Itu suara ibu. Tapi lidahku sudah menjadi kelu. Manusia-manusia berjubah hitam datang. "Mari ikut kami". manusia-manusia berjubah hijau datang membawa bersamanya payung hijau, katanya "Mari ikut kami". Cahaya putih datang.


Datang kilatan hitam. Datang sinaran kuning. Cahaya merah datang. "Apa ini, apa ini? Akulah sakaratul maut.......!!!!!!".


Kedinginan menjalar, merayap perlahan-lahan dari hujung kaki ke hujung rambut dan kini seluruh jasadku diselimuti sejuk dan kemudian datanglah malaikat maut di hujung kepalaku. "Hai jiwa yang keji, keluarlah dari kemurkaan Allah......." ana tersentak. Roh kuberselerak di dalam tubuhku.Lalu, nnalillahi wainnailaihi rajiuun....


Malaikat-malaikat yang menunggu sesayup mata memandang dan menghemburlah bangkai yang sebusuk-busuknya. Tiba-tiba bau busuk menusuk ke hidungku, seperti bau sampah yang amat busuk.

"Apa yang busuk ni? Tak adakah orang yang mengangkat sampah hari ini? Ah, busuknya, hanyirnya, hancingnya......". "......" "Siapa yang memberi salam itu?" "ana" "Kau siapa wahai pemuda???"


Seorang lelaki tercegat di hadapan katilku. ana tidak pernah melihat orang yang sehodoh, sekotor dan sebusuknya di dunia ini. Rambutnya yang tidak terurus, baju yang dipakai berlumut hijau, kuning, coklat dan entah apa-apa warna lagi, dari lubang hidung, telinganya dan mulutnya terdapat nanah dan darah pekat keluar. Tanpa dipedulikannya...... jijik, loya, ana rasa..... teramat loya melihatnya.


"Kau tak kenal ana?" "Tidak," jawabku tegas. Mana mungkin ana kenal kau sehodoh dan sejijik ini. "ana sahabatmu, kau yang membuat ana hari-hari." "Bohong!" ana menjerit sekuat hati. Biar semua penghuni wad ini mendengarnya. "ana tak kenal engkau! Lebih baik kau pergi dari sini."
"Akulah amalanmu yang keji.........."


ana terdiam. ana tidak mampu berkata apa-apa lagi. Ya! ana teringat kini, semuanya telah pernah ku dengar dan ku pelajari dulu. Segala dosa dan keburukan yang kita lakukan di dunia,akan dijelmakan dalam sebagai suatu makhluk yang teramat hodoh di hadapan kita di alam barzakh nanti. Oh..Tuhan,ana banyak dosa. ana memang lalai, cuai dan lupa dengan segala
nikmat yang telah kau kurniakan. Solatku kerana kawan, dan bukannya ikhlas kerana Allah. Pergaulanku bebas, tak kenal muhrim ataupun tidak. Tapi itu semua telah berlalu dan dan sudah terlambat untuk bertaubat. Apa yang ana harus lakukan!!!!!


Surah yassin yang abang pegang diletakkan di atas dahiku. ana melihat kak long dan kak ngah menangis. ana juga lihat mata abah bengkak.Tiba-tiba badanku di sirami air. Air apa ini????? "Tolong....sejuk!Kenapa air ini berbau air kapur barus. "Tolong jangan tekan perutku dengan kuat, sakit!!!!" Kenapa ramai orang melihat ana??? "ana malu.....malu.....malu......!!!!!!". ana diusung ke suatu ruang. ana lihat kain putih dibentangkan. Lalu diletakkannya ana di atas kain putih itu. Kapas dibubuh di celah-celah badanku. Lalu ana dibungkus satu demi satu dengan kain itu. "Nanti, tunggu!! Jangan bungkus ana. Kenapa kalian semua buat ana macam ini? Tolong... rimas.... panas........"


Kemudian ana diletakkan di suatu sudut. Beberapa orang termasuk tok imam menyembahyangkanku. Kelihatan ayah dan abang berada di saf yang pertama. Tapi Kenapa ana disembahyangkan? Bukankah ana boleh sembahyang sendiri? ana teringat kata-kata ustazku dahulu. "Sembahyanglah kamu sebelum kamu disembahyangkan". Dan kini baru ana sedar ana sudah tidak mampu lagi untuk mengangkat takbir, ruku', sujud dan tahiyyat.


ana diangkat perlahan-lahan kemudian diletakkan di dalam kotak kayu. "Kotak apa ini?" ana diusung oleh enam orang termasuk ayah dan abang. ana diusung setapak demi setapak. "Al-Fatihah!" Kedengaran suara tok imam. Kelihatan ibu, kak long, kak ngah dan lain-lain mengekori di belakang tapi ke mana dibawanya ana?..


Nun jauh di sana, kelihatan tanah perkuburan kampungku. "Ke situkah ana dibawanya? Tolong turunkan ana,ana takut!!!!!!". Setibanya di tanah perkuburan, kelihatan satu liang yang bersaiz dengan jasadku. Beberapa tangan memegangku dan ana diturunkan ke dalam liang itu. "Perlahan-lahan", ana terdengar suara tok imam memberitahu. "Tolong keluarkan ana dari sini!
ana seram!!!"


Kini ana berada di dalam liang sedalam enam kaki. Sedikit demi sedikit pasir dan tanah menutupiku. "Tanah apa ini?" "Aduh sakitnya badanku ditimbusi tanah". "Innalillahiwa innailaihi rajiuuun.......Dari Allah kita datang dan kepada Allah jualah kita kembali".


Kedengaran bacaan talkin dari tok imam. "Sesungguhnya mati itu benar alam barzakh itu benar, siratul mustaqim itu benar, syurga dan neraka itu juga benar........". sayup sayap ana terdengar tok imam terus membaca talkin, tetapi makin lama makin hilang. Pandanganku makin lama makin kabur dan terus tidak kelihatan. Tubuhku terasa telah ditimbusi sedikit demi sedikit pasir dan tanah yang dilemparkan ke atas ku. Terasa semakin gelap dan ......ana kini keseorangan.......

Read More
Posted by NIZA.Ati on Saturday, May 23, 2009
2 comments
categories: | edit post


Sumber: Hanan.com
Assalamu'alaykum wbt.

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s.a.w. akan hal tersebut, jawab Baginda s.a.w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah s.w.t. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah s.w.t.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah s.w.t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah s.a.w., "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w, "Ibunya".

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah .a. "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."


Wanita adalah makhluk Allah yang amat disayangi olehNya..
Jadilah wanita solehah di dunia dan akhirat InsyaAllah...(pesanan untuk diri sendiri juga)

Read More
Posted by NIZA.Ati on Thursday, April 30, 2009
0 comments
categories: | edit post

Keistimewaan yang Allah berikan kepada wanita terlalu banyak

"Kasihnya Tuhan kepada wanita!"
Itulah kata-kata yang paling mudah digunakan untuk menggambarkan "layanan" istimewa terhadap wanita dalam Islam. Sesungguhnya, tidak akan ada mana-mana ajaran, ideologi, ism atau agama lain yang dapat melayan wanita dengan sebegitu bak seperti mana Islam melayan wanitanya. Malah, kalau bergabung pun kesemua wanita yang cerdik pandai, berharta dan berkuasa di seluruh dunia ini untuk menambah hak dan pengiktirafan buat mereka, mereka pasti tidak akan mencapai taraf kemuliaan serta layanan baik yang Allah S.W.t tawarkan buat seorang wanita di dalam Islam.



Namun, ramai wanita yang tidak memehami hal ini. Lantaran itu kebanyakan tertipu oleh nafsu sendiri dan merasa terkongkong dengan amalan atau larangan tertentu yang dikenakan ke atas wanita Islam seperti amalan menutup aurat, larangan bergaul bebas , poligami, larangan wanita menjadi pemimpin (ketua negara atau) dan lain-lain lagi. Mereka cukup takut dan gerun dengan kesemua amalan atau larangan yang dianggap sangat menindas wanita.Walhal kalau dikaji setiap satu amalan atau larangan itu, mudah sahaja untuk melihathikmah dan kebaikannya kepada kaum wanita itu sendiri.


Lalu kita melihat apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang hak wanita ialah mereka kalau boleh tidak mahu sebarang sekatan dikenakan ke atas mereka. Tentulah ini tidak munasabah. Sedangkan manusia sendiri banyak membuat peraturan-peraturan serta larangan itu dan ini, atas alasan hendak menjaga keselamatan diri atau masyarakat awam. Kalau dalam bidang sekecil ini pun perlu banyak peraturan dan larangan,sudah tentulah dalam kehidupan lebih memerlukan lagi, dan lebih-lebih lagi andai skopnya itu lebih luas iaitu untuk keselematan dunia dan akhirat.

Contoh: Larangan pemimpin (ketua negara)

Pada suatu ketika (selepas kewafatan Rasulullah S.A.W), para sahabat datang kepada Saiyidatina Aisyah meminta pandangan mengenai urusan pentadbiran negara iaitu untuk menyelesaikan kekusutan politik ketika itu, maka berlakulah perang Siffin yang telah mengorbankan ramai sahabat. Sehingga akhir hayat, Saiyidatina Aisyah menyesali dan menangis kesilapannya mencapuri urusan pentadbiran negara.

Kisah ini mengandungi hikmah yang besar. Ia merupakan satu pengajaran kepada kaum wanita supaya jangan mencapuri urusan kenegaraan. Cuma meraka boleh meberi pandangan atau berbincang untuk meringankan masalah kenegaraan, itupun hak kata putus ditangan orang lelaki selaku pemimpin.

Mengenai persoalan pahala wanita dan lelaki yang pernah disuarakan oleh Asma' Binti Yazid sebagai wakil kepada kaum muslimah ketika itu, Rasulullah S.A.W bersabda:

"Dengarkanlah wahai Asma, sampaikanlah kepada muslimah yang lain di belakangmu bahawa seorang wanita apabila telah mentati suaminya, mengerjakan apa yang disenanginya menurut kemahuannya, semua itu akan menyamai semua pahala yang diperolehi kaum lelaki."

Sumber: Majalah ( tak ingat majalah ape tapi tahun 2001) dan buku
"Ciri-ciri Wanita Yang Membawa Ke SYURGA (koleksi Nizaati)

Read More
Posted by NIZA.Ati on Monday, April 27, 2009
0 comments
categories: | edit post

Yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati ...
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,
di matanya cahaya,
dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya ...



seorang gadis itu ...

hatinya penuh manja,
penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi ...
cinta untuk dirasa ...

namun manjanya
bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia ...
ia bisa kuat,
bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia ...

begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada
jasad yang gagah ...

seorang gadis itu ...

teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini ...
dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap ni'matNya ...

seorang gadis itu ...

bisa seteguh Khadijah,
yang suci hatinya,
tabah & tenang sikapnya,
teman ar-Rasul,
pengubat duka & laranya ...

bijaksana ia,
menyimpan ílmu,
si teman bicara,
dialah Áishah,
penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah ...

seorang gadis itu ...

bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLah memuji ...

seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah ...
kesayangan ayahanda,
suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda ...

bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan Allah .

seorang gadis itu ...

perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara ...

dengan kenal Rabbnya,
dengan cinta Rasulnya ...

dengan yakin Deennya,
dengan teguh áqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
Allah jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia .
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga & ummahnya ...

seorang gadis itu ...

melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan & penghargaan,
tanpa jemu & tanpa bosan,
memimpin tangan, menunjuk jalan ...

seorang gadis itu ...

yang hidup di alaf ini,
gadis akhir zaman,
era hidup perlu berdikari ...

dirinya terancam dek fitnah,
sucinya perlu tabah,
cintanya tak boleh berubah,
tak bisa terpadam dek helah,
dek keliru fikir jiwanya,
kerna dihambur ucapkata nista,
hanya kerana dunia memperdaya ...

kerna seorang gadis itu,
yang hidup di zaman ini ...

perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,
dari lemah & kalah,
dalam pertarungan yang lama ...
dari rebah & salah,
dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cinta,
ni'mat hakiki seorang hamba,
dari Tuhan yang menciptakan,
dari Tuhan yang mengurniakan,
seorang gadis itu ...
anugerah istimewa kepada dunia!

seorang gadis itu ...
tinggallah di dunia,
sebagai ábidah,
daíyah & mujahidah,
pejuang ummah ...
anak ummi & ayah,
muslimah yang solehah ...

kelak jadi ibu,
membentuk anak-anak ummah,
rumahnya taman ilmu,
taman budi & ma'rifatullah ...

seorang gadis itu ...
moga akan pulang,
dalam cinta & dalam sayang,
redha dalam keredhaan,
Tuhan yang menentukan ...
seorang gadis itu dalam kebahagiaan!

Moga ar-Rahman melindungi,
merahmati dan merestui,
perjalanan seorang gadis itu ...
menuju cintaNYA yang ABADI!

Read More
Posted by NIZA.Ati on Friday, March 13, 2009
0 comments
categories: | edit post

Assalamu'alaykum wbt,
Alhamdulillah, ana terjumpe satu blog yang menjual tudung bidang 60. Biasenye susah tuk mencari tudung bidang 60 yang betui2 berkenan dihati dari segi corak & warna.
So, insyaAllah...lepas ni mungkin dapat membantu kalian yang slalu dok pening kepale macam ana. Hanya layari http://60inchshejab.blogspot.com dan boleh berurus niaga dengan Kak Yun melalui YM atau email.

Read More
Posted by NIZA.Ati on Sunday, March 8, 2009

Adab membaca al-Quran dari kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Quran oleh al-Imam an-Nawawi
1. Berniat ikhlas kerana Allah SWT.

2.Menggosok gigi atau bersiwak sebelum membaca al-Quran.

3.Membaca dalam keadaan berwudhuk.

4.Mengadap ke arah kiblat.

5.Memulakan dengan at-Ta’awwuz.

6.Membaca al-Quran dari Mushaf lebih utama dari membaca tanpa melihat.Walaupun begitu bagi yang ingin mengahfaznya diharuskan membaca dari hafazan tanpa melihat.

7.Membaca dengan suara yang merdu dan kuat agar dapat dihayati oleh diri sendiri dan orang lain.
Al-Imam al-Ghazali mengatakan jika kita bimbang akan timbuyl riyak iaitu ingin menunjuk-nunjuk,maka membaca secara perlahan itu lebih utama.Sebaliknya jika dapat menjaga dari timbulnya penyakit tersebut, maka digalakkaan membaca dengan suara yang nyaring.- Ihya` Ulumiddin.

8.Membaca dengan perhatian dan memahami ayat-ayat yang dibacakan.

9.Membaca dengan mentadabbur dan menangis.

Tahukah Anda!!!
Antara adab-adab tadabbur itu ialah memperlahankan suara apabila sampai pada ayat yang menyentuh tentang sifat Allah menurut tafsiran orang-orang kafir.Sebagai contoh orang-orang Yahudi mengatakan Nabi Uzair anak Allah seperti yang disebutkan Allah dalam surah at-Taubah ayat 30.Contoh yang lain ialah persepsi mereka bahawa Allah tidak berkuasa mengurniakan rezki kepada hamba-hambaNya seperti yang difirmankan dalam ayat 64 surah al-Maidah.


10.Memuliakan al-Quran.Kita dilarang membaca al-Quran sambil ketawa ataupun sambil berbual melainkan tentang sesuatu yang amat penting.

11.Membaca ayat-ayat dan surah mengikut susunannya dalam tertib al-Quran, yang dahulu didahulukan dan kemudian dikemudiankan.

12.Beramal dengan ajaran al-Quran itu.

13.Sentiasa membaca al-Quran terutamanya pada waktu pagi kerana Nabi SAW mendoakan keberkatan waktu itu.

Diriwayatkan dalam al-Mustadrak oleh al-Hakim dari Abu Hurairah RA bahawa Nabi SAW bersabda yang bermaksud : “Sesiapa yang membaca 10 ayat, maka dia tidak akan tergolong dari kalangan orang-orang yang lalai”.no 2085, hadith sahih mengikut syarat Muslim.

14.Berusaha menghafaz ayat-ayat al-Quran dan mengulang-ulang ayat-ayat itu supaya sentiasa mengingatinya.

15.Meletakkan target untuk mengkhatamkan al-Quran itu.

16.Memanjatkan doa sebaik tamat dari membaca al-Quran kerana waktu itu merupakan antara waktu mustajab doa.

17.Dilarang membaca al-Quran di tempat-tempat yang tidak sewajarnya seperti di dalam tandas dan sebagainya.

Menurut Qadhi Beirut al-Syeikh Ab Latif dalam kitab al-Tabyiin Fi Ahkam Tilawat al-Kitab al-Mubin terdapat adab-adab selain dari yang disebutkan oleh al-Imam al-Nawawi iaitu :
18. Mengucup al-Quran kerana dkiaskan dengan mengucup al-Hajar al-Aswad kerana ia juga merupakan hadiyah Allah kepada.

19. Mewangikan al-Quran sebagaimana meletakkan wangian pada al-Hajar al-Aswad.

20.Meletakkan al-Quran pada tempat yang tinggi.

21.Berusaha untuk menghayati isi al-Quran hingga membawa ke peringkat menangis.

22.Tidak memberi salam pada seseorang yang sedang membaca al-Quran.


Diambil dari Blog Ust.Zahazan

Read More
Posted by NIZA.Ati on Tuesday, February 3, 2009
0 comments
categories: | edit post

WAHAI orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan-perempuan dengan jalan paksaan, dan janganlah kamu menyakiti mereka (dengan menahan dan menyusahkan mereka) kerana kamu hendak mengambil balik sebahagian daripada apa yang kamu telah berikan kepadanya, kecuali (apabila) mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah kamu dengan mereka (isteri-isteri kamu itu) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu (merasai) benci kepada mereka (disebabkan tingkah lakunya, janganlah kamu terburu-buru menceraikannya), kerana boleh jadi kamu bencikan sesuatu, sedang Allah hendak menjadikan pada apa yang kamu benci itu kebaikan yang banyak (untuk kamu).
(An-Nisa': 19)

Huraian
Islam mengharamkan perbuatan mewarisi perempuan seperti mewarisi barang-barang dan binatang-binatang, begitu juga Islam mengharamkan perbuatan menyusahkan dan menyakitkan perempuan untuk memudaratkan mereka, kecuali jika ia melakukan perbuatan yang keji. Islam memberi kebebasan kepada perempuan di dalam memilih teman hidupnya dari awal, iaitu sama ada dara atau janda , sama ada yang ditalak atau yang kematian suaminya.


Islam juga menyeru kepada kaum lelaki
supaya tidak mudah terburu-buru emosi mengambil keputusan bertindak memutuskan hubungan suami isteri sekiranya terjadi sesuatu perbalahan dan persengketaan suami isteri.

Apabila berlaku keadaan sedemikian, suami hendaklah berusaha mengawal kemarahan dan kebencian yang memuncak. Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu amat besar pahalanya di sisi Allah SWT.Allah SWT memerintah setiap suami menjaga kebajikan isteri masing-masing dengan baik, melayan isteri-isteri dengan penuh kemesraan dan kasih sayang, mendidik isteri dengan penuh hikmah, seterusnya memperlakukan mereka sebagaimana selayaknya seorang insan.

Kesimpulan
Islam mengangkat martabat kaum wanita di tempat yang tinggi yang selayaknya mengikut fitrah kejadian dan penciptaan mereka oleh Allah SWT. Golongan suami hendaklah menghormati isteri-isteri mereka dan melayan mereka dengan penuh kemesraan dan kasih sayang.Sesungguhnya peranan seorang isteri amat penting dalam sesebuah rumah tangga , oleh itu muliakanlah dan hormatilah kaum hawa seperti sepatutnya.
Sumber: ukhwah.com

Read More
Posted by NIZA.Ati on Wednesday, January 28, 2009
0 comments
categories: | edit post

Yang dicari

walau bukan putera raja,
biarlah putera agama.

Yang diimpi,
biarlah tak punya rupa,
asal sedap dipandang mata.

Yang dinilai,
bukan sempurna sifat jasmani,
asalkan sihat ruhani, sempurna hati.

Yang diharap,
bukan jihad pada semangat,
asal perjuangannya ada matlamat.

Yang datang,
tak perlu rijal yang gemilang,
kerana ana serikandi dengan silam yang kelam.

Yang dinanti,
bukan lamaran dengan permata,
cukuplah akad dan janji setia.

Dan yang akan terjadi,
andai tak sama kehendak hati,
ana redha ketetapan Ilahi

Read More
Posted by NIZA.Ati on Friday, December 19, 2008

Ucapan Salam AidilAdha buat
semua teman2 seperjuangan ku...blogger, sahabat se-fakulti,
se-universiti dan terutamanya se-Islam
Terima Kasih juga pada akhi Zikri yang telah mengirim kad ucapan dan juga pada semua yang memberi ucapan bertulis/lisan samada melalui SMS, Email , YM mahupun blog.
Semoga kita sentiasa mengingati perngorbanan2 Rasul, Nabi, Para Sahabat Nabi & Ulamak2 yang berkorban demi AGAMA ISLAM tercinta.

Read More
Posted by NIZA.Ati on Sunday, December 7, 2008
0 comments
categories: | edit post

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khatijah?
Agung cintanya pada Allah dan rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah

Susah dan senang rela bersama…..
Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan..

Mengalir air mataku
Melihat pengorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga….

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan Siti Sarah…

Tabah jiwaku
Setabah ummi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga…

Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar…

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah…

-> Ingin sekali ku jadi seperti mereka..yang tabah hatinya....

Read More
Posted by NIZA.Ati on Thursday, December 4, 2008
Wadah Qalbu Muslimah. Powered by Blogger.

User Online & Hit Counter

Followers

CALENDAR

Kata2 Renungan

Bicara Kata


Jejak Menjejaki

DILEMA (WANITA)